
Delegated Proof-of-Stake (DPoS)
Sahabat Floq, ketika berbicara tentang konsensus dalam blockchain, banyak dari kamu mungkin langsung teringat pada Proof-of-Work (PoW) atau Proof-of-Stake (PoS). Namun, dunia blockchain terus berkembang, dan salah satu inovasi penting yang muncul untuk menjawab kebutuhan efisiensi dan skalabilitas adalah Delegated Proof-of-Stake (DPoS).
DPoS adalah model konsensus yang memperkenalkan elemen demokratis ke dalam proses validasi blok. Alih-alih semua pemilik token berpartisipasi langsung dalam memverifikasi transaksi, mereka memilih sejumlah kecil delegator (dikenal juga sebagai “witnesses” atau “block producers”) yang akan bertanggung jawab menjalankan jaringan. Proses ini menjadikan DPoS lebih cepat dan hemat energi dibandingkan PoW.
Bagaimana Cara Kerja DPoS?
1. Pemilihan Delegator oleh Komunitas
Pemegang token di jaringan memiliki hak suara proporsional terhadap jumlah token yang dimiliki. Mereka menggunakan hak suara ini untuk memilih sekelompok delegator yang akan memvalidasi blok dan menjaga keamanan jaringan.
2. Peran Delegator dalam Validasi Blok
Delegator yang terpilih akan secara bergiliran menghasilkan blok baru dan menerima imbalan. Jika mereka gagal menjalankan tugas atau terbukti curang, komunitas dapat mencabut suara dan menggantinya dengan kandidat lain.
3. Mekanisme Insentif dan Transparansi
Setiap delegator mendapatkan insentif dalam bentuk reward atas kontribusinya. Beberapa delegator juga menawarkan pembagian reward kepada para pemilihnya sebagai bentuk loyalitas dan transparansi.
Kelebihan DPoS Dibandingkan Konsensus Lain
Model DPoS dirancang untuk menjawab beberapa kekurangan dari PoW dan PoS. Beberapa keunggulan utamanya antara lain:
- Efisiensi dan Kecepatan Tinggi
Karena hanya sebagian kecil delegator yang memvalidasi transaksi, waktu konfirmasi blok menjadi jauh lebih cepat. - Hemat Energi
Tidak memerlukan proses mining intensif seperti PoW, sehingga lebih ramah lingkungan. - Demokrasi dan Desentralisasi Terarah
DPoS menjaga semangat partisipasi publik dalam blockchain dengan memungkinkan pemilik token menentukan siapa yang menjalankan jaringan. - Skalabilitas Tinggi
Dengan waktu blok cepat dan throughput tinggi, DPoS cocok digunakan untuk aplikasi blockchain dengan volume transaksi besar seperti game Web3 dan media sosial terdesentralisasi.
Risiko dan Kritik terhadap DPoS
Meskipun menawarkan berbagai keunggulan, DPoS juga menuai beberapa kritik, terutama terkait dengan potensi sentralisasi:
- Risiko Oligopoli Validator
Karena hanya sedikit delegator yang bertanggung jawab atas jaringan, risiko terjadinya kartel atau kolusi bisa meningkat. - Ketergantungan pada Pemilih Aktif
Efektivitas DPoS sangat tergantung pada partisipasi aktif komunitas. Jika mayoritas pemegang token pasif, proses pemilihan bisa didominasi oleh minoritas. - Kemungkinan Manipulasi Suara
Delegator bisa membeli suara atau menjanjikan imbalan yang tidak berkelanjutan demi terpilih, sehingga menciptakan sistem yang kurang sehat dalam jangka panjang.
Proyek Blockchain yang Menggunakan DPoS
Beberapa proyek blockchain besar yang mengadopsi DPoS antara lain:
- EOS
Salah satu pelopor penggunaan DPoS, EOS memilih 21 block producers untuk menjalankan jaringannya. - TRON
Mengadopsi 27 Super Representative yang dipilih oleh komunitas. - Lisk dan Ark
Juga menerapkan DPoS untuk memastikan efisiensi transaksi dan keterlibatan komunitas.
Setiap implementasi DPoS bisa memiliki variasi aturan dan jumlah delegator yang berbeda sesuai dengan desain jaringan masing-masing.
DPoS Menggabungkan Kecepatan, Efisiensi, dan Suara Komunitas
Delegated Proof-of-Stake menghadirkan alternatif menarik dalam sistem konsensus blockchain. Dengan menggabungkan efisiensi teknis dan prinsip demokrasi digital, DPoS menawarkan kecepatan tinggi tanpa mengorbankan desentralisasi secara total. Namun, Sahabat Floq perlu tetap waspada terhadap risiko konsentrasi kekuasaan dalam sistem ini. Pemahaman menyeluruh terhadap mekanismenya akan membantumu menilai apakah sebuah jaringan benar-benar adil dan aman di balik teknologinya yang canggih.
Disclaimer: Seluruh informasi yang disampaikan disusun oleh mitra industri dengan tujuan memberikan edukasi kepada pembaca. Kami menyarankan Anda untuk melakukan riset secara mandiri dan mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan transaksi.
Bagikan melalui:

Kosakata Selanjutnya
Delegator
Pemilik token yang mendelegasikan hak suaranya kepada validator atau node tepercaya dalam sistem Proof-of-Stake (PoS). Tetap menerima bagian return tanpa perlu menjalankan node sendiri.
Delisting
Penghapusan aset crypto dari daftar perdagangan di bursa karena alasan teknis, hukum, atau kurangnya likuiditas. Dapat berdampak besar pada harga dan aksesibilitas aset tersebut.
Demurrage
Biaya atau penalti atas penyimpanan mata uang atau aset terlalu lama tanpa digunakan. Dalam konteks ekonomi alternatif, digunakan untuk mendorong sirkulasi uang lebih cepat.
Dollar Cost Averaging (DCA)
Strategi investasi di mana pembelian aset dilakukan secara berkala dengan jumlah tetap, tanpa memperhatikan fluktuasi harga. Bertujuan mengurangi risiko volatilitas jangka pendek.
DYOR
Acronym dari "Do Your Own Research", yakni prinsip dasar dalam investasi crypto yang mendorong pengguna untuk tidak hanya mengandalkan pendapat orang lain. Membantu mengurangi risiko penipuan dan keputusan impulsif.


