
Man-in-the-Middle Attack (MITM)
Apa Itu Man-in-the-Middle Attack (MITM)?
Sahabat Floq, di era serba digital seperti sekarang, keamanan data dan komunikasi menjadi prioritas utama, terutama saat kamu bertransaksi aset kripto atau menggunakan layanan blockchain. Salah satu serangan siber paling berbahaya yang wajib kamu waspadai adalah Man-in-the-Middle Attack (MITM).
Serangan MITM terjadi ketika seorang peretas secara diam-diam menyusup ke dalam komunikasi antara dua pihak yang saling percaya, misalnya antara pengguna dan server, atau antara dua dompet kripto. Tujuan utamanya bisa bermacam-macam—mencuri informasi sensitif, mengubah isi pesan, hingga mengambil alih kendali atas transaksi yang sedang berlangsung.
Yang membuat MITM begitu berbahaya adalah sifatnya yang tidak terlihat oleh korban. Korban tetap merasa berkomunikasi dengan pihak yang sah, padahal sudah diawasi atau dimanipulasi oleh pihak ketiga yang tidak diundang.
Cara Kerja MITM dalam Konteks Kripto dan Blockchain
Di dunia blockchain, MITM bisa terjadi dalam berbagai skenario. Umumnya, serangan ini memanfaatkan celah dalam jaringan, perangkat lunak, atau kebiasaan pengguna yang kurang aman. Berikut ini adalah gambaran umum tentang bagaimana MITM bekerja:
1. Intersepsi Komunikasi
Penyerang pertama-tama harus memposisikan diri di antara dua pihak yang sedang berkomunikasi. Ini bisa dilakukan melalui jaringan Wi-Fi publik yang tidak terenkripsi, DNS spoofing, atau teknik phishing yang berhasil mendapatkan akses awal.
2. Penyusupan Data
Begitu terhubung, penyerang bisa mulai memantau atau bahkan mengubah data yang dikirimkan. Dalam konteks transaksi kripto, ini bisa berarti mengalihkan alamat dompet penerima ke alamat milik penyerang.
3. Eksekusi Serangan
Serangan pun berlangsung tanpa korban menyadari bahwa informasi mereka telah dikompromikan. Dalam beberapa kasus, korban baru sadar setelah kehilangan dana atau akses ke dompet kriptonya.
Jenis-Jenis Serangan MITM yang Sering Terjadi
Tidak semua serangan MITM terlihat sama. Ada beberapa variasi yang perlu kamu kenali agar lebih waspada:
1. Wi-Fi Eavesdropping
Serangan ini terjadi saat kamu menggunakan jaringan Wi-Fi publik atau tidak aman. Penyerang bisa menyadap lalu lintas data antara perangkatmu dengan layanan online, termasuk dompet kripto atau exchange.
2. DNS Spoofing
Penyerang mengubah hasil pencarian DNS sehingga kamu diarahkan ke situs palsu yang tampak seperti situs asli. Di sana, data login dan informasi penting lainnya bisa dicuri.
3. HTTPS Stripping
Penyerang memaksa koneksi aman (HTTPS) untuk kembali ke koneksi tidak aman (HTTP), membuat data lebih mudah diintai atau dimanipulasi.
4. Session Hijacking
Melalui pencurian token sesi atau cookies, penyerang bisa mengambil alih sesi login-mu dan mengakses layanan blockchain seolah-olah sebagai kamu.
Dampak MITM terhadap Pengguna Kripto
Bagi pengguna blockchain, serangan MITM bisa sangat merugikan. Transaksi yang tidak dapat dibatalkan menjadi titik lemah utama—begitu dana terkirim ke alamat penyerang, tidak ada jalan untuk mengembalikannya. Beberapa dampak paling serius dari serangan MITM meliputi:
- Kehilangan aset digital secara permanen
- Pencurian identitas dan informasi pribadi
- Pengambilalihan akun exchange atau dompet
- Rusaknya reputasi pribadi atau proyek jika serangan menargetkan pihak developer
Karena sifat transaksi blockchain yang irreversible, MITM menjadi ancaman yang sangat serius dalam ekosistem kripto.
Cara Mencegah Serangan Man-in-the-Middle
Meski terdengar mengkhawatirkan, Sahabat Floq tidak perlu panik. Ada beberapa langkah konkret yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisir risiko terkena MITM:
Gunakan Koneksi Aman
Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik, terutama saat mengakses dompet atau melakukan transaksi kripto. Gunakan koneksi pribadi dan, jika perlu, aktifkan VPN terpercaya untuk menambah lapisan keamanan.
Selalu Periksa URL
Pastikan kamu selalu berada di situs resmi dengan koneksi HTTPS aktif. Perhatikan tanda gembok di address bar dan hindari mengklik tautan mencurigakan dari email atau pesan tidak dikenal.
Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
2FA menambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun exchange dan dompet kripto milikmu. Meskipun seseorang mencuri data login-mu, mereka tetap akan kesulitan mengakses akun tanpa kode autentikasi tambahan.
Perbarui Perangkat Lunak dan Wallet
Gunakan versi terbaru dari perangkat lunak wallet, browser, dan sistem operasi. Pembaruan ini sering kali mengandung patch keamanan penting untuk menutup celah yang dapat dimanfaatkan penyerang.
Hindari Ekstensi Browser Tidak Terpercaya
Banyak serangan MITM memanfaatkan ekstensi browser berbahaya. Hanya instal ekstensi dari pengembang resmi dan selalu cek izin yang diminta.
Man-in-the-Middle Attack adalah Ancaman Nyata di Dunia Kripto
Man-in-the-Middle Attack bukanlah sekadar istilah teknis, melainkan ancaman siber nyata yang bisa mengakibatkan kerugian besar bagi pengguna blockchain. Dengan memanfaatkan celah komunikasi antara dua pihak, peretas bisa menyusup, mencuri, bahkan memanipulasi transaksi tanpa sepengetahuan korban.
Sebagai pengguna kripto, kamu harus selalu menjaga kebiasaan digital yang aman. Jangan pernah meremehkan pentingnya verifikasi koneksi, menjaga kerahasiaan data pribadi, dan menggunakan alat perlindungan seperti VPN serta 2FA.
Dengan pemahaman yang tepat dan tindakan pencegahan yang konsisten, Sahabat Floq bisa menjelajahi dunia blockchain tanpa harus khawatir menjadi korban MITM.
Bagikan melalui:

Kosakata Selanjutnya
Margin Call
Permintaan otomatis dari platform perdagangan kepada pengguna untuk menambah margin atau dana jaminan ketika nilai posisi hampir terkena likuidasi. Jika tidak dipenuhi, posisi akan ditutup untuk mencegah kerugian lebih besar.
Margin Trading
Strategi perdagangan yang memungkinkan pengguna meminjam dana untuk membuka posisi lebih besar dari modalnya. Dapat memperbesar keuntungan sekaligus meningkatkan risiko kerugian.
Market
Tempat atau sistem di mana aset diperjualbelikan antara pembeli dan penjual, baik secara terpusat (CEX) maupun terdesentralisasi (DEX). Mencerminkan harga, likuiditas, dan sentimen aset tertentu.
Market Balances
Jumlah aset yang tersedia atau aktif dalam akun perdagangan, yang dapat digunakan untuk membuka atau menutup posisi. Termasuk saldo yang belum terkunci atau belum digunakan dalam order terbuka.
Moving Average (MA)
Indikator analisis teknikal yang menghitung rata-rata harga aset selama periode tertentu untuk mengidentifikasi tren pasar. Membantu trader menyaring noise harga jangka pendek.


