
Gains
Halo Sahabat Floq! Dalam setiap langkah investasi—baik di dunia saham, properti, maupun crypto—tujuan utama dari banyak orang tentu adalah mendapatkan keuntungan. Dalam konteks keuangan, istilah yang digunakan untuk menggambarkan keuntungan ini adalah “gains.”
Di dunia cryptocurrency, gains merujuk pada selisih positif antara harga beli dan harga jual suatu aset digital, biasanya dihitung dalam bentuk persentase. Misalnya, jika kamu membeli aset seharga Rp1.000.000 dan menjualnya di harga Rp1.500.000, maka kamu mendapatkan capital gain sebesar 50%.
Jenis Gains dalam Investasi Crypto
Tidak semua gains itu sama. Dalam perjalananmu sebagai investor atau trader, kamu akan menjumpai beberapa jenis gains yang memiliki karakteristik berbeda.
Realized Gains (Keuntungan Terealisasi)
Ini adalah keuntungan yang benar-benar sudah kamu kantongi. Artinya, kamu sudah menjual aset tersebut dan mendapatkan selisih harga dalam bentuk fiat atau stablecoin. Realized gains sering kali menjadi dasar untuk perhitungan pajak di banyak yurisdiksi.
Contoh:
Kamu beli token seharga 2 ETH dan menjualnya kembali seharga 3 ETH. Selisih 1 ETH itulah yang disebut sebagai realized gain.
Unrealized Gains (Keuntungan Belum Terealisasi)
Gains jenis ini hanya ada di atas kertas. Artinya, kamu masih memegang aset yang nilainya naik, tetapi belum menjualnya. Meski terlihat menguntungkan, unrealized gains bisa berubah kapan saja tergantung pergerakan pasar.
Contoh:
Kamu beli token seharga $500 dan sekarang nilainya $1.000, tapi belum dijual. Selisih $500 itu adalah unrealized gain.
Cara Menghitung Gains secara Praktis
Menghitung gains sangat penting agar kamu tahu sejauh mana performa investasimu. Rumus dasarnya sederhana:
Gains (%) = ((Harga Jual - Harga Beli) / Harga Beli) x 100
Contoh:
Jika kamu beli Bitcoin di harga Rp300 juta dan menjualnya di Rp390 juta, maka:
Gains = ((390 - 300) / 300) x 100 = 30%
Gains ini bisa digunakan untuk:
- Evaluasi strategi trading atau DCA
- Laporan pajak kripto
- Perbandingan antar aset di portofoliomu
Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Gains
Sahabat Floq, gains dalam crypto bisa sangat fluktuatif. Ada beberapa faktor utama yang bisa memengaruhi hasil akhirnya:
Waktu Masuk dan Keluar (Timing)
Memasuki pasar di saat harga rendah dan keluar saat harga tinggi adalah cara klasik untuk memaksimalkan gains. Namun, pasar crypto sangat volatil, dan timing pasar seringkali sulit diprediksi secara konsisten.
Volatilitas Pasar
Pergerakan harga crypto yang ekstrem bisa menjadi peluang sekaligus risiko. Semakin volatil suatu aset, semakin besar potensi gains—tapi juga potensi kerugian.
Strategi Investasi
Apakah kamu menggunakan strategi DCA (Dollar Cost Averaging), swing trading, atau HODL? Strategi ini akan memengaruhi besar kecilnya gains yang bisa kamu dapatkan dalam jangka pendek maupun panjang.
Gains dalam Perspektif Risiko
Perlu diingat, fokus berlebihan pada gains bisa membuat investor tergoda untuk mengambil risiko berlebihan. Dalam banyak kasus, mengejar keuntungan besar tanpa perhitungan risiko yang matang justru bisa berujung pada kerugian besar.
Maka penting untuk menyeimbangkan antara:
- Potensi gains dan
- Manajemen risiko seperti penggunaan stop-loss, diversifikasi aset, dan evaluasi proyek crypto sebelum berinvestasi.
Gains dan Implikasi Pajak
Di beberapa negara, termasuk Indonesia, gains dari aset kripto dianggap sebagai objek pajak. Ini berarti realized gains yang kamu dapatkan bisa dikenakan PPh atau pajak final tergantung regulasi yang berlaku. Maka dari itu, mencatat dan menghitung gains secara rapi menjadi hal yang penting bukan hanya untuk keuangan pribadi, tetapi juga kepatuhan hukum.
Gains Adalah Cermin Hasil Investasimu, Tapi Bukan Segalanya
Sahabat Floq, gains adalah indikator paling jelas dari keberhasilan investasi. Tapi dalam dunia crypto yang dinamis, keuntungan tidak boleh menjadi satu-satunya fokus. Memahami jenis-jenis gains, cara menghitungnya, serta implikasinya akan membantumu membuat keputusan yang lebih rasional dan berkelanjutan dalam berinvestasi.
Ingat, perjalanan investasi bukan hanya tentang mengejar angka, tapi juga tentang mengelola emosi, risiko, dan strategi secara bijak.
Bagikan melalui:

Kosakata Selanjutnya
Game Theory
Cabang ilmu matematika yang mempelajari strategi dan keputusan rasional antar agen dalam situasi interaktif. Banyak digunakan dalam desain protokol blockchain untuk memastikan partisipasi jujur.
GameFi
Gabungan antara game dan keuangan terdesentralisasi, di mana pemain dapat menghasilkan pendapatan crypto melalui aktivitas dalam game. Sering melibatkan Non-Fungible Token (NFT), tokenisasi, dan ekonomi play-to-earn.
Gas
Unit pengmetrik untuk menghitung biaya komputasi dalam menjalankan transaksi atau smart contract di Ethereum. Jumlah gas tergantung pada kompleksitas dan tindakan yang dilakukan.
Gas Fee
Biaya yang dibayarkan pengguna untuk memproses transaksi di jaringan blockchain, terutama Ethereum. Berfungsi sebagai insentif bagi validator atau miner (penambang) untuk memverifikasi dan mencatat transaksi.
Gas Limit
Jumlah maksimum gas yang bersedia dibayar pengguna untuk menjalankan transaksi di blockchain. Menentukan seberapa banyak komputasi yang dapat dilakukan oleh transaksi tersebut.


