Cari

Klik huruf yang tersedia untuk mengetahui daftar glossary

Pattern 1

Yield Curve

Apa Itu Yield Curve?

Yield Curve adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara imbal hasil (yield) dan jangka waktu dari obligasi pemerintah (biasanya obligasi negara seperti U.S. Treasury atau SBN). Imbal hasil adalah persentase keuntungan yang diterima investor jika mereka memegang obligasi hingga jatuh tempo.

Kurva ini menghubungkan beberapa titik berdasarkan:

  • Suku bunga dari obligasi (biasanya suku bunga tahunan)
  • Durasi waktu jatuh tempo, mulai dari jangka pendek (1 bulan) hingga jangka panjang (10 tahun ke atas)

Tipe-Tipe Umum Kurva Imbal Hasil:

Normal Yield Curve: Semakin panjang jatuh tempo, semakin tinggi imbal hasil. Mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Inverted Yield Curve: Imbal hasil jangka pendek lebih tinggi dari jangka panjang. Sering menjadi sinyal awal resesi.

Flat Yield Curve: Imbal hasil dari berbagai durasi hampir sama. Menunjukkan ketidakpastian arah ekonomi.

 

Bagaimana Yield Curve Bekerja?

Yield Curve terbentuk dari perilaku pasar terhadap permintaan dan penawaran obligasi. Ketika investor membeli obligasi, mereka mempertimbangkan risiko inflasi, kebijakan suku bunga, dan kondisi ekonomi masa depan.

Ilustrasi Cara Kerja:

Jika investor percaya ekonomi akan tumbuh, mereka menuntut imbal hasil lebih tinggi untuk obligasi jangka panjang (karena risiko inflasi dan suku bunga naik).

Sebaliknya, jika pasar khawatir akan resesi, permintaan terhadap obligasi jangka panjang meningkat, yang menyebabkan imbal hasil jangka panjang turun—dan inilah yang membentuk kurva terbalik.

Yield Curve dan Sentimen Pasar:

  • Kurva normal mencerminkan optimisme terhadap pertumbuhan.
  • Kurva terbalik mencerminkan kekhawatiran terhadap kontraksi ekonomi.
  • Kurva datar menunjukkan kebingungan atau transisi kebijakan ekonomi.

 

Mengapa Yield Curve Penting untuk Investor dan Trader?

Indikator Dini Resesi

Salah satu alasan mengapa Yield Curve banyak diamati adalah karena inversinya sering terjadi sebelum resesi ekonomi. Banyak analis dan pelaku pasar menganggap kurva ini sebagai alat prediktif makroekonomi yang efektif.

Panduan Pengambilan Keputusan Investasi

Bagi Sahabat Floq yang berinvestasi dalam kripto dan ingin memahami arah pergerakan pasar global, memahami Yield Curve dapat memberi konteks penting:

  • Apakah modal sedang mengalir ke aset berisiko seperti kripto?
  • Apakah investor global sedang menghindari risiko?

Alat Navigasi Kebijakan Suku Bunga

Bank sentral, seperti The Fed atau Bank Indonesia, juga memantau kurva ini sebagai pertimbangan untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga. Itu artinya, perubahan pada Yield Curve bisa berdampak langsung ke nilai tukar, likuiditas, dan pasar aset lainnya, termasuk kripto.

Keterkaitan dengan Stablecoin dan DeFi

Dalam ekosistem DeFi, Yield Curve juga mulai diadopsi untuk memahami imbal hasil antar stablecoin, lending protocol, dan liquidity pool. Beberapa protokol menciptakan versi digital dari Yield Curve untuk mengatur bunga berdasarkan durasi dan risiko pinjaman.

Bagikan melalui:

Pattern 1Pattern 1Pattern 1Pattern 1Pattern 1
Blur 2

Belajar, Investasi, dan Tumbuh Bersama Kami

Jadilah bagian dari FLOQ. Mulai perjalanan investasimu dengan platform terpercaya dari hari pertama.

Google PlayApp Store
Blur 2Blur 2Device