
Passive Income
Apa Itu Passive Income?
Sahabat Floq, Passive Income atau pendapatan pasif adalah penghasilan yang Kamu peroleh secara berkala tanpa harus terus-menerus aktif bekerja. Dalam konteks crypto, Passive Income biasanya berasal dari aktivitas seperti staking, yield farming, liquidity mining, atau royalti Non-Fungible Token (NFT).
Konsep Passive Income ini menjadi daya tarik utama ekosistem Decentralized Finance (DeFi) karena memungkinkan Kamu menghasilkan cuan dari aset crypto yang dimiliki, bahkan saat tidak melakukan trading aktif. Dengan kata lain, Kamu dapat mengoptimalkan aset digital agar terus berkembang nilainya secara otomatis.
Bagaimana Cara Kerja Passive Income?
Passive Income dalam dunia crypto dapat diperoleh melalui berbagai cara sesuai mekanisme platform yang Kamu gunakan. Berikut penjelasannya:
1. Staking
Dalam jaringan blockchain proof-of-stake seperti Cardano atau Polkadot, Kamu bisa melakukan staking dengan mengunci aset di validator node. Sebagai imbalannya, Kamu akan mendapatkan reward berupa token baru sesuai proporsi staking yang dilakukan.
2. Yield Farming
Yield farming dilakukan dengan menyediakan likuiditas di platform DeFi, misalnya pada decentralized exchange (DEX) seperti Uniswap atau PancakeSwap. Kamu akan memperoleh fee transaksi dan reward farming berupa token platform sebagai insentif karena telah menambah likuiditas pool.
3. Liquidity Mining
Mirip dengan yield farming, liquidity mining memberikan reward tambahan berupa governance token dari proyek DeFi yang mendistribusikan token baru untuk menarik likuiditas ke platform mereka.
4. Royalti NFT
Jika Kamu membuat NFT dan menjualnya di marketplace, setiap kali NFT tersebut berpindah tangan, Kamu akan mendapatkan royalti secara otomatis sesuai persentase yang telah ditentukan saat minting. Royalti NFT ini menjadi salah satu bentuk Passive Income yang populer bagi creator di ekosistem Web3.
5. Lending Protocol
Kamu juga dapat memperoleh Passive Income dengan meminjamkan aset crypto melalui protocol lending DeFi seperti Aave atau Compound. Bunga pinjaman yang dibayarkan oleh peminjam akan menjadi penghasilan pasif bagi Kamu sebagai pemberi pinjaman.
Mengapa Passive Income Penting?
Passive Income memiliki peran strategis dalam ekosistem crypto karena:
1. Mengoptimalkan Aset
Dengan Passive Income, aset crypto yang Kamu miliki tidak hanya diam di wallet, melainkan terus menghasilkan pendapatan tambahan setiap hari, minggu, atau bulan.
2. Mengurangi Ketergantungan Trading
Bagi Kamu yang tidak memiliki waktu untuk trading aktif, Passive Income menjadi alternatif untuk tetap mendapatkan cuan tanpa harus memantau market secara terus-menerus.
3. Mendorong Partisipasi Ekosistem DeFi
Staking dan liquidity mining membantu mengamankan jaringan dan menambah likuiditas, sehingga mendukung perkembangan proyek DeFi dan blockchain secara keseluruhan.
4. Diversifikasi Sumber Penghasilan
Dengan Passive Income, Kamu dapat mendiversifikasi sumber penghasilan crypto, sehingga tidak hanya mengandalkan capital gain dari selisih harga beli dan jual aset.
Passive Income menjadi salah satu fitur unggulan dalam DeFi karena memberikan kebebasan finansial kepada pengguna untuk mengelola aset digital secara produktif dan aman, sesuai dengan tujuan awal kehadiran teknologi blockchain dalam mendemokratisasi sistem keuangan global.
Bagikan melalui:

Kosakata Selanjutnya
Password Manager
Aplikasi yang menyimpan dan mengelola kata sandi secara terenkripsi untuk meningkatkan keamanan digital. Membantu pengguna menjaga akses ke akun crypto atau wallet mereka.
Peer-to-Peer Decentralized Exchange (P2P DEX)
Bursa terdesentralisasi yang memungkinkan perdagangan langsung antar pengguna tanpa perantara atau kustodian. Transaksi dilakukan menggunakan kontrak pintar untuk menjaga keamanan dan transparansi.
Peer-to-Peer (P2P) Trading
Aktivitas jual beli aset crypto secara langsung antar individu tanpa melibatkan bursa sentral. Platform P2P biasanya menyediakan escrow dan sistem reputasi untuk meningkatkan kepercayaan.
Proof of Stake (POS)
Mekanisme konsensus di mana validator dipilih untuk membuat blok berdasarkan jumlah token yang mereka staking. Lebih hemat energi dibandingkan Proof-of-Work (PoW) dan mendorong partisipasi aktif.
QR Code
Kode visual berbentuk box dua dimensi yang dapat dipindai untuk menyampaikan informasi secara cepat, seperti alamat dompet crypto. Umumnya digunakan dalam transaksi aset digital untuk mempermudah proses pengiriman dan penerimaan.


