Cari

Klik huruf yang tersedia untuk mengetahui daftar glossary

Pattern 1

Fork

Apa Itu Fork dalam Dunia Blockchain?

Sahabat Floq, bayangkan blockchain sebagai sebuah buku besar digital yang dicatat dan disepakati bersama oleh ribuan komputer di seluruh dunia. Ketika terjadi ketidaksepakatan tentang bagaimana buku besar itu harus diperbarui atau dilanjutkan, maka terjadilah apa yang disebut sebagai fork.

Dalam konteks teknologi blockchain, fork adalah perubahan pada protokol atau aturan dasar jaringan yang bisa menyebabkan munculnya dua jalur blockchain yang berbeda. Fork biasanya muncul ketika komunitas pengembang, penambang, atau pengguna tidak sepakat tentang perubahan kode atau fitur baru pada jaringan blockchain tertentu.

Shape

Jenis-Jenis Fork: Soft Fork vs Hard Fork

Soft Fork: Perubahan Kompatibel

Soft fork adalah perubahan protokol yang masih kompatibel dengan versi sebelumnya. Artinya, node (komputer yang terhubung ke jaringan) yang belum diperbarui masih bisa berpartisipasi dalam jaringan, meskipun dengan keterbatasan tertentu.

Biasanya, soft fork digunakan untuk memperketat aturan validasi transaksi tanpa memisahkan jaringan menjadi dua. Contohnya seperti pembaruan keamanan atau efisiensi dalam proses mining.

Hard Fork: Perubahan Tidak Kompatibel

Hard fork, di sisi lain, adalah perubahan besar yang tidak kompatibel dengan versi sebelumnya. Ketika hard fork terjadi, jaringan blockchain bisa terpecah menjadi dua jalur berbeda yang tidak bisa saling berinteraksi, karena mereka menggunakan aturan main yang berbeda.

Hard fork sering kali memunculkan dua aset digital yang berbeda pula, seperti yang terjadi pada Bitcoin dan Bitcoin Cash, atau Ethereum dan Ethereum Classic.

Shape

Mengapa Fork Bisa Terjadi?

Fork biasanya muncul karena adanya perbedaan pandangan dalam komunitas tentang bagaimana blockchain seharusnya berkembang. Beberapa alasan umum meliputi:

Keinginan menambahkan fitur baru 
 

Perbaikan masalah keamanan 
 

Perubahan kebijakan terkait skalabilitas dan biaya transaksi 
 

Perselisihan ideologis dalam komunitas 
 

Fork bisa menjadi solusi demokratis dalam ekosistem blockchain yang terbuka, tetapi juga bisa menimbulkan ketidakpastian dan risiko teknis atau finansial bagi penggunanya.

Shape

Contoh Fork Populer dalam Dunia Kripto

1. Bitcoin Cash (BCH)

Bitcoin Cash lahir dari hard fork Bitcoin pada tahun 2017 akibat ketidaksepakatan tentang ukuran blok. Satu pihak ingin mempertahankan ukuran blok kecil untuk menjaga desentralisasi, sedangkan pihak lain menginginkan ukuran blok lebih besar untuk meningkatkan kapasitas transaksi.

2. Ethereum Classic (ETC)

Ethereum mengalami hard fork setelah insiden peretasan DAO tahun 2016. Sebagian komunitas memilih untuk membatalkan transaksi demi mengembalikan dana, sementara sebagian lainnya menolak intervensi tersebut. Hasilnya, lahirlah Ethereum Classic.

 

Apa Dampaknya Fork bagi Pengguna?

Fork, terutama hard fork, bisa berdampak besar terhadap investor dan pengguna blockchain. Berikut beberapa dampaknya:

1. Penciptaan Aset Baru

Dalam hard fork, pemilik koin lama biasanya mendapatkan koin baru secara otomatis sesuai jumlah yang dimiliki. Ini bisa menjadi peluang profit, tetapi juga menimbulkan kebingungan.

2. Risiko Keamanan

Fork membuka celah untuk serangan replay, di mana transaksi di satu jaringan bisa direplikasi di jaringan lain jika tidak dilindungi dengan mekanisme yang tepat.

3. Kompleksitas Teknis

Pengguna dan pengembang harus memperbarui perangkat lunak agar tetap kompatibel dengan versi baru dari protokol.

4. Ketidakpastian Harga

Harga koin yang terlibat dalam fork bisa mengalami volatilitas tinggi karena spekulasi pasar dan perdebatan komunitas.

 

Bagaimana Sikap Bijak Menghadapi Fork?

Sahabat Floq, jika kamu aktif dalam investasi atau penggunaan blockchain, penting untuk bersikap waspada dan bijak ketika mendengar kabar akan terjadi fork. Berikut beberapa tips:

1. Cari Informasi dari Sumber Resmi

Ikuti kanal resmi dari proyek terkait. Hindari informasi yang simpang siur di media sosial.

2. Amankan Asetmu

Jika kamu memegang aset di wallet pribadi, pastikan wallet tersebut mendukung fork atau menyediakan petunjuk pemisahan koin.

3. Pahami Tujuan Fork

Tidak semua fork memiliki niat baik. Ada juga proyek yang hanya ingin menciptakan hype tanpa nilai nyata.

4. Perhatikan Bursa

Beberapa bursa mendukung koin hasil fork, tetapi tidak semua. Pastikan kamu tahu kebijakan bursa tempat kamu menyimpan aset.

 

Fork sebagai Cermin Dinamika Blockchain

Fork bukan sekadar istilah teknis, tetapi juga cerminan dari dinamika dan kebebasan dalam dunia blockchain. Karena blockchain bersifat open source dan tanpa otoritas tunggal, maka ketidaksepakatan adalah hal yang wajar dan bahkan sehat selama dihadapi secara transparan.

Fork memungkinkan inovasi sekaligus membuka diskusi terbuka tentang arah pengembangan sebuah jaringan. Dalam hal ini, fork menjadi bagian penting dari evolusi teknologi blockchain.

 

Fork adalah Batas Perubahan dalam Blockchain

Fork menandai titik balik dalam sejarah blockchain—entah sebagai bentuk inovasi, solusi masalah, atau hasil konflik. Baik soft fork maupun hard fork, keduanya memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan dan pertumbuhan jaringan.

Sahabat Floq, dengan memahami apa itu fork, kamu bisa lebih siap menghadapi perubahan teknis dalam dunia kripto. Jangan anggap fork sebagai ancaman, tapi lihat sebagai peluang untuk belajar dan berkembang bersama teknologi yang terus berevolusi.

 

Bagikan melalui:

Pattern 1Pattern 1Pattern 1Pattern 1Pattern 1
Blur 2

Belajar, Investasi, dan Tumbuh Bersama Kami

Jadilah bagian dari FLOQ. Mulai perjalanan investasimu dengan platform terpercaya dari hari pertama.

Google PlayApp Store
Blur 2Blur 2Device