Cari

Klik huruf yang tersedia untuk mengetahui daftar glossary

Pattern 1

Block Size

Apa Itu Block Size dalam Dunia Blockchain?

Halo, Sahabat Floq! Saat kamu mulai mendalami dunia blockchain dan cryptocurrency, kamu pasti akan sering menjumpai istilah block size atau ukuran blok. Block size adalah ukuran maksimum data—biasanya dalam satuan megabyte (MB)—yang dapat dimuat dalam satu blok pada blockchain.

Dengan kata lain, block size menentukan berapa banyak transaksi yang bisa dicatat dalam satu blok dan berdampak langsung pada kecepatan, biaya, dan skalabilitas jaringan.

 

Mengapa Block Size Itu Penting?

1. Menentukan Kapasitas Transaksi

Semakin besar block size, semakin banyak transaksi yang bisa dimuat dalam satu blok. Hal ini penting karena blockchain bekerja dalam sistem blok yang saling terhubung secara kronologis. Misalnya:

  • Bitcoin: Block size default adalah 1 MB.
  • Bitcoin Cash: Ditingkatkan menjadi 32 MB untuk menampung lebih banyak transaksi.

2. Mempengaruhi Kecepatan Jaringan

Blok kecil bisa membuat jaringan lebih lambat saat volume transaksi tinggi, karena transaksi harus menunggu blok berikutnya. Sebaliknya, blok besar bisa mengurangi antrian dan mempercepat konfirmasi.

3. Dampak pada Desentralisasi

Blok yang terlalu besar bisa mempersempit partisipasi node karena memerlukan lebih banyak sumber daya (bandwidth & penyimpanan). Ini bisa berdampak negatif pada sifat desentralisasi jaringan.

 

Evolusi Ukuran Blok: Sejarah dan Perdebatan

Bitcoin dan Batas 1 MB

Satoshi Nakamoto menetapkan batas 1 MB untuk block size sebagai langkah keamanan untuk mencegah spam dan overloading di jaringan. Namun, seiring adopsi meningkat, batas ini jadi sumber perdebatan.

Debat Skalabilitas: Bitcoin vs Bitcoin Cash

Bitcoin (BTC) memilih pendekatan layer-2 seperti Lightning Network untuk meningkatkan skalabilitas tanpa mengubah ukuran blok.

Bitcoin Cash (BCH) memilih meningkatkan block size menjadi 8 MB, lalu ke 32 MB, untuk memuat lebih banyak transaksi langsung dalam satu blok.

 

Solusi Layer dan Alternatif

Karena block size tidak bisa diperbesar tanpa konsekuensi, banyak blockchain mengadopsi layer-2 solutions untuk mengurangi beban jaringan utama:

  • Lightning Network (Bitcoin)
  • Optimistic Rollups (Ethereum)
  • Sharding (Ethereum 2.0)

 

Tantangan Skalabilitas dan Konsekuensinya

Memperbesar block size bukan tanpa risiko:

Keuntungan

Risiko

Lebih banyak transaksi

Beban lebih besar untuk node

Biaya transaksi menurun

Potensi sentralisasi meningkat

Jaringan lebih cepat

Hard fork lebih mungkin terjadi

 

Block Size sebagai Penentu Arah Skalabilitas Blockchain

Sahabat Floq, block size bukan sekadar angka teknis, melainkan salah satu faktor fundamental yang memengaruhi bagaimana blockchain berkembang dan digunakan. Ukuran blok menentukan berapa banyak transaksi yang bisa ditangani jaringan, seberapa cepat prosesnya, dan seberapa besar biaya yang dikeluarkan.

Memahami block size akan membantumu mengerti mengapa beberapa proyek memilih solusi layer-2, sementara yang lain memilih memperbesar kapasitas blok utama. Apa pun pendekatannya, diskusi seputar ukuran blok akan terus menjadi topik penting dalam evolusi dunia blockchain.

Bagikan melalui:

Pattern 1Pattern 1Pattern 1Pattern 1Pattern 1
Blur 2

Belajar, Investasi, dan Tumbuh Bersama Kami

Jadilah bagian dari FLOQ. Mulai perjalanan investasimu dengan platform terpercaya dari hari pertama.

Google PlayApp Store
Blur 2Blur 2Device