
In the Money dan Out of the Money
Apa Itu In-the-Money dan Out-of-the-Money?
Sahabat Floq, dalam dunia derivatif, terutama opsi kripto, kamu akan sering mendengar istilah In-the-Money (ITM) dan Out-of-the-Money (OTM). Kedua istilah ini digunakan untuk menunjukkan status dari suatu opsi—apakah posisi tersebut sedang berada dalam kondisi yang menguntungkan atau tidak.
Secara sederhana, In-the-Money berarti opsi memiliki nilai intrinsik, atau dengan kata lain, akan menghasilkan profit jika dieksekusi saat ini. Sebaliknya, Out-of-the-Money berarti opsi tersebut belum menguntungkan karena harga aset dasar belum menyentuh atau melampaui harga eksekusi (strike price).
Memahami status ITM dan OTM adalah kunci untuk menilai apakah strategi trading derivatif kamu berada di jalur yang tepat, apalagi dalam pasar kripto yang sangat volatil.
Bagaimana Cara Kerja Opsi Kripto?
Sebelum masuk lebih dalam, mari kita pahami dulu sedikit tentang opsi kripto. Opsi adalah kontrak derivatif yang memberi kamu hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu di masa depan. Dalam konteks kripto, aset tersebut bisa berupa Bitcoin, Ethereum, atau aset digital lainnya.
Ada dua jenis opsi:
- Call Option: Memberi hak untuk membeli aset di harga tertentu.
- Put Option: Memberi hak untuk menjual aset di harga tertentu.
Dan di sinilah konsep In-the-Money dan Out-of-the-Money berperan penting, karena keduanya digunakan untuk mengevaluasi seberapa menguntungkannya opsi yang kamu pegang saat ini.
In-the-Money (ITM)
Jika kamu memiliki call option, maka posisi kamu dianggap in-the-money saat harga pasar dari aset kripto lebih tinggi dari harga strike. Misalnya:
Kamu memiliki call option untuk membeli Bitcoin di harga $60.000, dan harga pasar saat ini adalah $65.000. Maka opsi tersebut bernilai karena kamu bisa membeli lebih murah daripada harga pasar.
Untuk put option, status ITM terjadi saat harga pasar lebih rendah dari harga strike. Contoh:
Kamu punya put option untuk menjual Ethereum di $3.000, sementara harga pasar ETH sekarang $2.800. Artinya, kamu bisa menjual lebih mahal daripada harga pasar, yang tentu saja menguntungkan.
Dengan kata lain, in-the-money artinya opsi memiliki nilai intrinsik dan akan menghasilkan profit jika dieksekusi.
Out-of-the-Money (OTM)
Sebaliknya, opsi dikatakan out-of-the-money jika belum memiliki nilai intrinsik. Untuk call option, ini terjadi saat harga pasar masih di bawah harga strike. Sedangkan untuk put option, OTM terjadi saat harga pasar berada di atas harga strike.
Contohnya:
Call option dengan strike price $60.000 tidak akan menguntungkan jika harga Bitcoin saat ini hanya $58.000.
Put option dengan strike price $3.000 tidak bernilai jika harga ETH saat ini $3.200.
Meski begitu, posisi OTM belum tentu buruk. Banyak trader opsi justru membeli kontrak OTM dengan harapan harga aset akan bergerak tajam dan opsi tersebut menjadi ITM sebelum jatuh tempo.
Kenapa Status ITM dan OTM Penting dalam Strategi Opsi?
Memahami apakah posisi kamu berada in-the-money atau out-of-the-money sangat penting dalam manajemen risiko dan pengambilan keputusan. Beberapa alasan utamanya adalah:
Menentukan Potensi Profit: ITM menunjukkan bahwa opsi memiliki nilai nyata, sedangkan OTM menunjukkan spekulasi masa depan.
Mempengaruhi Harga Premium: Opsi yang ITM cenderung memiliki premium lebih mahal karena sudah bernilai intrinsik.
Menentukan Strategi Keluar: Seorang trader mungkin memilih untuk mengeksekusi opsi ITM atau menjualnya di pasar sekunder. Sedangkan opsi OTM bisa dibiarkan kedaluwarsa jika tetap tidak menguntungkan.
Time Value dan Implied Volatility
Sahabat Floq, selain nilai intrinsik, harga opsi juga dipengaruhi oleh waktu hingga jatuh tempo dan volatilitas pasar. Inilah yang dikenal dengan:
- Time Value: Opsi OTM bisa memiliki nilai karena masih ada waktu bagi harga aset untuk bergerak dan membuat opsi menjadi ITM.
- Implied Volatility: Opsi pada aset kripto dengan volatilitas tinggi seringkali memiliki premium besar, karena peluang untuk berubah status dari OTM menjadi ITM juga lebih tinggi.
Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa meskipun sebuah opsi saat ini berada dalam kondisi out-of-the-money, bukan berarti tidak bernilai.
Kunci Memahami Nilai Opsi Derivatif Kripto
Memahami perbedaan antara In-the-Money dan Out-of-the-Money adalah langkah awal untuk menjadi trader opsi kripto yang bijak. Posisi ITM memberi gambaran potensi profit yang nyata, sementara OTM menyimpan potensi spekulatif dengan risiko lebih tinggi.
Kunci sukses di dunia derivatif bukan hanya menebak arah harga, tapi juga memahami struktur dan nilai dari instrumen yang kamu gunakan. Dengan memahami status opsi, kamu bisa menyusun strategi yang lebih cerdas, menakar risiko secara objektif, dan memanfaatkan peluang pasar dengan lebih optimal.
Bagikan melalui:

Kosakata Selanjutnya
Infinite Approval
Situasi saat pengguna memberikan izin permanen bagi smart contract untuk mengakses seluruh saldo token tanpa batasan. Berisiko jika kontrak memiliki celah keamanan atau digunakan secara jahat.
Infinite Mint Attack
Eksploitasi terhadap protokol yang memungkinkan pencetakan token tanpa batas, mengakibatkan inflasi ekstrem dan kehancuran nilai pasar. Sering disebabkan oleh kelemahan dalam smart contract.
Inflation
Peningkatan jumlah uang beredar yang menyebabkan penurunan daya beli mata uang. Dalam crypto, dapat terjadi melalui pencetakan token baru dalam protokol berbasis insentif.
Initial Bounty Offering (IBO)
Model distribusi token yang memberikan imbalan kepada pengguna yang menyelesaikan tugas tertentu, seperti promosi atau pengembangan komunitas. Alternatif pemasaran yang lebih berorientasi partisipasi dibandingkan pembelian.
Initial Coin Offering (ICO)
Metode penggalangan dana di mana proyek blockchain menjual token baru kepada investor awal. Sering digunakan oleh startup crypto sebelum adanya platform seperti Initial Decentralized Exchange Offering (IDO) dan Initial Exchange Offering (IEO).


