
Ether
Apa Itu Ether (ETH)?
Ether adalah aset digital asli dari blockchain Ethereum. Tidak seperti Bitcoin yang semata-mata digunakan sebagai penyimpan nilai atau alat tukar, Ether berfungsi sebagai bahan bakar (gas) untuk menggerakkan seluruh ekosistem Ethereum. Kamu membutuhkan ETH setiap kali ingin melakukan transaksi, menjalankan smart contract, atau berinteraksi dengan aplikasi terdesentralisasi (dApp).
Perbedaan Ether dan Ethereum
- Banyak Sahabat Floq yang baru terjun ke dunia crypto sering tertukar antara Ethereum dan Ether. Mari luruskan:
- Ethereum adalah platform blockchain yang mendukung smart contract dan dApps.
- Ether (ETH) adalah aset digital yang digunakan di dalam jaringan tersebut sebagai alat pembayaran dan insentif.
Gampangnya, Ethereum adalah kota digitalnya, sementara Ether adalah mata uang yang kamu gunakan di dalamnya.
Fungsi Utama Ether
1. Biaya Transaksi (Gas Fee)
Setiap aktivitas di Ethereum memerlukan gas, dan ETH digunakan untuk membayarnya. Gas inilah yang memastikan semua perintah berjalan secara adil dan terhindar dari spam.
2. Insentif bagi Validator
Sejak Ethereum beralih ke mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS), ETH juga digunakan untuk staking. Validator mengunci ETH mereka untuk mengamankan jaringan dan mendapatkan imbalan dalam bentuk ETH baru.
3. Unit Akuntansi dalam Smart Contract
Banyak kontrak pintar mengukur nilai atau menetapkan tarif berdasarkan ETH. Misalnya, membeli NFT, memberikan likuiditas ke DeFi, atau membuka posisi trading leverage.
Mengapa Ether Penting?
ETH bukan sekadar alat pembayaran, tetapi bagian inti dari mekanisme ekonomi Ethereum. Tanpa Ether, tidak ada yang bisa berjalan. Inilah yang membuat ETH memiliki nilai ekonomi yang kuat dan permintaan yang terus meningkat, apalagi dengan semakin banyaknya aplikasi yang dibangun di atas Ethereum.
Dinamika Harga dan Faktor yang Mempengaruhi
Harga ETH ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar terbuka. Tapi secara khusus, beberapa faktor yang mempengaruhi harga ETH antara lain:
- Aktivitas jaringan Ethereum (jumlah transaksi, penggunaan dApps)
- Perkembangan teknologi Ethereum (seperti upgrade Shanghai atau proto-danksharding)
- Adopsi institusional terhadap ETH sebagai aset
- Kebijakan staking dan burning (misalnya dari EIP-1559)
Ether dan Model Deflasi
Sejak implementasi EIP-1559, setiap transaksi di Ethereum membakar sebagian ETH. Artinya, ETH secara perlahan berkurang dari total suplai, menciptakan tekanan deflasi. Bila permintaan tetap atau meningkat, hal ini bisa mendorong harga ETH naik secara alami.
ETH dalam Dunia DeFi dan Web3
ETH adalah pintu gerbang utama menuju Web3. Kamu hampir selalu membutuhkan ETH untuk mulai menjelajahi aplikasi DeFi seperti Uniswap, Aave, atau Curve. Begitu pula saat kamu ingin membeli NFT, berpartisipasi dalam DAO, atau staking di Layer-2.
Karena itu, memiliki ETH bukan cuma soal investasi, tapi juga tiket masuk ke dunia finansial baru yang lebih terbuka dan terdesentralisasi.
Cara Mendapatkan dan Menyimpan Ether
Kamu bisa mendapatkan ETH melalui beberapa cara:
- Membelinya di exchange crypto
- Menerima pembayaran dalam bentuk ETH
- Menjadi validator dan mendapat imbalan staking
- Menjual NFT atau menggunakan layanan dApps yang memberikan reward
ETH bisa disimpan di dompet crypto seperti Metamask, Trust Wallet, atau dompet hardware untuk keamanan ekstra.
Ether adalah Bahan Bakar, Bukan Sekadar Aset Investasi
Ether bukan hanya instrumen investasi, tetapi bahan bakar utama seluruh ekosistem Ethereum. Dari biaya transaksi hingga smart contract, staking hingga NFT—segalanya digerakkan oleh ETH.
Bagi Sahabat Floq yang ingin benar-benar terjun ke dunia Web3, memahami fungsi Ether adalah langkah awal yang sangat penting. Dengan ETH, kamu bukan hanya sekadar menonton dari pinggir, tapi ikut mengambil bagian dalam revolusi keuangan digital yang sedang berjalan.
Disclaimer: Seluruh informasi yang disampaikan disusun oleh mitra industri dengan tujuan memberikan edukasi kepada pembaca. Kami menyarankan Anda untuk melakukan riset secara mandiri dan mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan transaksi.
Bagikan melalui:

Kosakata Selanjutnya
Ethereum
Platform blockchain terdesentralisasi yang memungkinkan pengembangan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApps). Mendukung berbagai standar token dan merupakan pionir dalam dunia Web3.
Ethereum 2.0
Pembaruan besar Ethereum yang menggantikan Proof-of-Work (PoW) dengan Proof-of-Stake (PoS), meningkatkan skalabilitas, efisiensi energi, dan keamanan. Proses ini dilakukan secara bertahap dengan peluncuran berbagai upgrade.
Ethereum Difficulty
Metrik tingkat kesulitan dalam menemukan blok baru di jaringan Ethereum sebelum Proof-of-Stake (PoS). Disesuaikan secara otomatis untuk menjaga waktu blok tetap konsisten meskipun kekuatan penambangan berubah.
Ethereum Exchange Traded Fund (ETF)
Produk investasi yang melacak harga Ether dan diperdagangkan di bursa layaknya saham. Memberi investor eksposur terhadap Ethereum tanpa harus membeli atau menyimpan ETH secara langsung.
Fair AI
Sistem kecerdasan buatan yang dirancang untuk menghasilkan keputusan tanpa bias, diskriminasi, atau ketimpangan data. Pengembangan modelnya memperhatikan transparansi, akuntabilitas, dan kesetaraan akses.


