Cari

Klik huruf yang tersedia untuk mengetahui daftar glossary

Pattern 1

Decentralized Database

Cara Kerja Decentralized Database

Secara teknis, Decentralized Database terdiri dari banyak node yang menyimpan salinan data yang sama. Setiap node memiliki peran aktif dalam memverifikasi dan menyinkronkan informasi baru. Ketika data baru ditambahkan atau diubah, perubahan ini harus disetujui oleh seluruh jaringan berdasarkan konsensus tertentu.

Berbeda dengan sistem sentral di mana data bisa dimodifikasi oleh administrator, dalam sistem terdesentralisasi setiap perubahan harus melalui proses verifikasi yang transparan dan terpublikasi. Hal ini menjadikan manipulasi data menjadi sangat sulit dilakukan secara sepihak.

Selain itu, karena tidak ada satu titik pusat, sistem menjadi lebih tahan terhadap kegagalan total. Misalnya, jika satu server dalam sistem sentral gagal, seluruh sistem bisa lumpuh. Namun dalam Decentralized Database, kegagalan satu node tidak memengaruhi keseluruhan jaringan.

 

Kelebihan Decentralized Database

Desentralisasi bukan hanya pilihan teknis, melainkan juga strategi untuk menghadirkan kepercayaan dan keberlanjutan dalam penyimpanan data. Salah satu keuntungan utamanya adalah keamanan tinggi. Karena setiap transaksi data harus disetujui oleh banyak pihak dan tidak dapat diubah secara sepihak, maka ancaman manipulasi data menjadi sangat kecil.

Kelebihan lain adalah ketersediaan tinggi. Jaringan yang terdiri dari banyak node berarti sistem tetap bisa berjalan meskipun beberapa node offline atau mengalami gangguan. Hal ini menjadikannya ideal untuk sistem yang membutuhkan waktu aktif nyaris 100 persen.

Kemudian ada transparansi, di mana semua aktivitas dalam basis data dapat dilacak. Setiap perubahan tercatat dan bisa diaudit siapa pun. Ini sangat relevan untuk aplikasi yang membutuhkan kepercayaan publik seperti keuangan terdesentralisasi, supply chain, atau identitas digital.

 

Tantangan yang Dihadapi

Namun Sahabat Floq, teknologi ini juga memiliki tantangan. Salah satunya adalah kompleksitas arsitektur. Membangun dan memelihara jaringan node yang tersebar membutuhkan keahlian teknis tinggi dan infrastruktur yang mumpuni. Sinkronisasi antar-node juga harus terjaga dengan baik agar data tetap konsisten.

Selain itu, kecepatan transaksi masih menjadi hambatan, terutama pada jaringan yang sangat besar. Karena data harus divalidasi oleh banyak pihak, proses bisa menjadi lebih lambat dibanding sistem sentralisasi yang hanya melibatkan satu server.

Tak kalah penting adalah biaya penyimpanan, terutama jika jaringan menggunakan teknologi blockchain. Menyimpan data dalam bentuk immutable dan terdesentralisasi bisa jadi mahal jika tidak dirancang dengan efisien.

 

Peran dalam Ekosistem Blockchain dan Web3

Decentralized Database menjadi tulang punggung dari berbagai aplikasi Web3. Smart contract, dompet kripto, sistem identitas terverifikasi, hingga marketplace NFT semuanya bergantung pada keandalan dan keamanan data yang tersimpan secara terdistribusi.

Dalam dunia blockchain, struktur data seperti Merkle Tree dan Distributed Hash Table (DHT) sering digunakan untuk memastikan integritas dan efisiensi data yang tersebar. Protokol seperti IPFS dan Arweave juga menjadi contoh populer dalam menyediakan penyimpanan file yang tidak dapat dimodifikasi dan selalu tersedia.

Lebih dari itu, model desentralisasi juga memfasilitasi keadilan akses. Karena tidak dikendalikan oleh satu entitas, siapa pun memiliki peluang yang sama untuk membaca, menulis, atau mengelola data, sesuai dengan aturan konsensus jaringan.

 

Kasus Penggunaan Nyata

Dalam sektor keuangan, Decentralized Database digunakan untuk mencatat transaksi tanpa keterlibatan bank atau lembaga keuangan. Dalam supply chain, sistem ini memastikan bahwa alur logistik tidak dapat dimanipulasi oleh satu pihak saja. Di bidang identitas digital, individu dapat memiliki kendali penuh atas datanya tanpa bergantung pada otoritas pusat.

Model ini bahkan telah diterapkan dalam voting digital, manajemen hak cipta, dan sistem reputasi online—semua dengan tujuan memberikan kontrol langsung kepada pengguna akhir.

 

Sahabat Floq, di era digital yang menuntut kepercayaan tanpa perantara, Decentralized Database menjadi pondasi penting dalam membangun sistem yang lebih adil, aman, dan transparan. Dengan menyebarkan data ke banyak node dan menerapkan konsensus dalam setiap perubahan, teknologi ini mampu menciptakan sistem yang tahan sensor, tidak bisa dimanipulasi, dan selalu tersedia.

Meskipun tantangan teknis tetap ada, keunggulan dalam hal keamanan, keandalan, dan inklusivitas menjadikannya solusi unggul untuk masa depan data. Jika kamu tertarik membangun aplikasi Web3 atau mengelola data sensitif, memahami konsep ini akan memberimu fondasi yang kuat untuk berinovasi di atas prinsip desentralisasi.

 

Disclaimer: Seluruh informasi yang disampaikan disusun oleh mitra industri dengan tujuan memberikan edukasi kepada pembaca. Kami menyarankan Anda untuk melakukan riset secara mandiri dan mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan transaksi.

Bagikan melalui:

Pattern 1Pattern 1Pattern 1Pattern 1Pattern 1
Blur 2

Belajar, Investasi, dan Tumbuh Bersama Kami

Jadilah bagian dari FLOQ. Mulai perjalanan investasimu dengan platform terpercaya dari hari pertama.

Google PlayApp Store
Blur 2Blur 2Device