Mengenal 5 Indikator Teknikal Dalam Trading Harian Kripto

Strategi

12 Nov 2025

5 menit

Ditulis oleh: Kevin H

Pattern 1
Article

Hi Sahabat Floq, bagi kamu yang tertarik dalam aktivitas trading harian, baik itu scalping maupun day trading, pemahaman mengenai indikator jangka pendek dalam dunia Kripto menjadi bagian yang sangat krusial. Indikator teknikal membantu trader dalam membaca dinamika harga secara objektif, apalagi dalam pasar yang dikenal sangat volatil seperti pasar aset kripto. 

Namun, penggunaan indikator tidak bisa sembarangan. Setiap indikator memiliki karakteristik, fungsi, serta konteks penggunaan yang berbeda. Mengandalkan indikator yang tidak sesuai dengan strategi dan gaya trading justru dapat memperbesar risiko pengambilan keputusan yang kurang tepat. Maka dari itu, artikel ini akan membahas lima indikator teknikal yang sering digunakan oleh trader harian, termasuk cara penggunaannya dan konteks di mana indikator tersebut dapat memberikan sinyal yang lebih akurat. 

Moving Average (MA): Indikator Dasar yang Wajib Dipahami 

Moving Average (MA) merupakan indikator teknikal yang sudah sangat umum digunakan, baik oleh pemula maupun trader profesional. Fungsinya adalah untuk menghaluskan fluktuasi harga agar tren jangka pendek lebih mudah dikenali. Dalam konteks pasar kripto yang cenderung sangat dinamis, MA dapat menjadi alat bantu visual yang berguna untuk melihat arah pergerakan harga tanpa harus terjebak dalam noise atau volatilitas jangka pendek yang tidak relevan. 

Terdapat dua jenis Moving Average yang paling sering digunakan, yaitu: 

  • Simple Moving Average (SMA): menghitung rata-rata harga dalam periode tertentu. 
  • Exponential Moving Average (EMA): memberikan bobot lebih besar pada harga terbaru, sehingga lebih responsif terhadap perubahan tren. 

Untuk strategi day trading, EMA seringkali menjadi pilihan utama karena kecepatannya dalam merespons pembalikan harga. Kombinasi populer adalah menggunakan EMA 9 dan EMA 21. Ketika EMA 9 memotong EMA 21 dari bawah ke atas, ini sering dianggap sebagai sinyal bahwa tren jangka pendek mulai menguat. Sebaliknya, ketika EMA 9 memotong EMA 21 dari atas ke bawah, bisa menjadi indikasi adanya tekanan jual. 

Meskipun begitu, penting untuk tidak bergantung pada satu indikator saja. Moving Average akan lebih bermanfaat jika dikombinasikan dengan elemen lain seperti pola candlestick atau level support dan resistance untuk validasi tambahan. 

Relative Strength Index (RSI): Deteksi Kondisi Jenuh Beli dan Jenuh Jual 

Relative Strength Index atau RSI adalah indikator momentum yang mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga. RSI membantu trader mengidentifikasi apakah aset berada dalam kondisi overbought (terlalu banyak dibeli) atau oversold (terlalu banyak dijual). 

RSI memiliki skala antara 0 hingga 100. Umumnya, ketika nilai RSI berada di atas 70, itu menandakan bahwa aset telah memasuki area overbought. Sebaliknya, RSI di bawah 30 bisa menunjukkan kondisi oversold. Namun demikian, kondisi tersebut bukanlah sinyal langsung untuk membuka posisi, melainkan petunjuk bahwa harga sudah bergerak cukup jauh dari nilai wajarnya dalam jangka pendek. 

Sebagai contoh, saat RSI turun di bawah angka 30, hal ini bisa menandakan bahwa tekanan jual mulai melemah. Namun, konfirmasi tambahan dari MA atau candlestick reversal pattern sangat dianjurkan sebelum mengambil keputusan. RSI sangat berguna terutama ketika pasar bergerak sideways atau tidak memiliki tren yang kuat. Dalam kondisi ini, RSI dapat menghindarkan trader dari keputusan emosional yang didasarkan pada fear of missing out (FOMO) atau panic selling. 

MACD (Moving Average Convergence Divergence): Indikator Tren dan Momentum 

MACD adalah indikator teknikal yang menggabungkan konsep tren dan momentum dalam satu tampilan. Indikator ini terdiri dari tiga komponen: 

  • MACD Line: selisih antara EMA 12 dan EMA 26. 
  • Signal Line: biasanya merupakan EMA 9 dari MACD Line. 
  • Histogram: perbedaan antara MACD Line dan Signal Line. 

Salah satu sinyal yang sering diperhatikan adalah bullish crossover, yaitu ketika MACD Line memotong Signal Line dari bawah ke atas. Ini sering dianggap sebagai tanda awal tren naik. Sebaliknya, bearish crossover terjadi ketika MACD Line memotong Signal Line dari atas ke bawah, yang bisa menandakan potensi pembalikan harga ke arah turun. 

Histogram pada MACD menunjukkan kekuatan momentum. Histogram yang terus meninggi menunjukkan bahwa momentum naik sedang menguat, sedangkan histogram yang menurun dapat menjadi indikasi bahwa tren sedang kehilangan tenaga. 

Namun perlu diingat, MACD merupakan indikator lagging atau tertinggal, sehingga umumnya memberikan sinyal setelah harga bergerak. Oleh karena itu, penggunaannya lebih optimal jika dikombinasikan dengan indikator leading seperti RSI, atau analisis visual terhadap volume dan pola harga. 

Stochastic Oscillator: Deteksi Reversal Jangka Pendek 

Stochastic Oscillator adalah indikator yang mirip dengan RSI, namun cenderung lebih sensitif terhadap pergerakan harga jangka pendek. Oleh sebab itu, indikator ini sangat cocok digunakan dalam timeframe yang pendek seperti 15 menit (M15) atau 30 menit (M30). 

Stochastic terdiri dari dua garis: 

  • %K Line: garis utama yang menunjukkan posisi harga saat ini dalam rentang tertentu. 
  • %D Line: rata-rata pergerakan dari %K. 

Ketika garis %K memotong %D dari bawah ke atas di bawah area 20, hal ini sering dianggap sebagai sinyal bahwa harga mungkin akan naik dalam waktu dekat. Sebaliknya, jika %K memotong %D dari atas ke bawah di atas area 80, bisa diinterpretasikan sebagai sinyal potensi pembalikan arah turun. 

Stochastic Oscillator cocok digunakan di kondisi pasar yang bergerak sideways atau dalam fase konsolidasi. Namun karena sifatnya yang sangat responsif, sinyal palsu juga cukup sering muncul. Maka dari itu, penting untuk selalu melakukan validasi menggunakan indikator tambahan atau konfirmasi visual dari price action. 

Volume: Indikator yang Sering Diabaikan namun Krusial 

Volume mencerminkan jumlah transaksi dalam periode tertentu dan seringkali memberikan informasi penting yang tidak selalu terlihat dari pergerakan harga saja. Dalam analisis teknikal, volume berfungsi untuk mengkonfirmasi kekuatan suatu pergerakan harga. 

Contoh penggunaan indikator volume: 

  • Ketika harga naik disertai volume tinggi, hal ini menandakan adanya tekanan beli yang kuat. 
  • Jika harga naik tetapi volume rendah, maka pergerakan tersebut bisa dianggap lemah atau tidak meyakinkan. 
  • Harga yang turun disertai volume tinggi bisa menandakan tekanan jual yang kuat. 
  • Sebaliknya, harga turun dengan volume rendah bisa menandakan koreksi biasa tanpa potensi pembalikan tren besar. 

Volume juga sering digunakan untuk mengidentifikasi breakout yang valid. Jika harga menembus level resistance namun tidak disertai volume yang tinggi, ada kemungkinan itu hanya false breakout. Namun bila volume ikut meningkat signifikan, maka kemungkinan breakout tersebut memiliki kekuatan yang lebih solid.  

Cara Kombinasikan Indikator Jangka Pendek Kripto 

Menggabungkan beberapa indikator teknikal adalah strategi umum untuk meningkatkan akurasi analisis. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua indikator cocok dipakai secara bersamaan, apalagi jika indikator tersebut memiliki fungsi yang mirip. Kombinasi yang terlalu banyak juga bisa menyebabkan kebingungan dan sinyal yang saling bertabrakan. 

Salah satu kombinasi sederhana dan efektif untuk day trading antara lain: 

  • EMA 9 dan EMA 21 untuk membaca tren jangka pendek. 
  • RSI untuk mendeteksi area jenuh beli dan jenuh jual. 
  • Volume untuk mengonfirmasi kekuatan sinyal harga. 

Atau bisa juga menggunakan: 

  • MACD untuk membaca momentum. 
  • Stochastic Oscillator untuk mendeteksi potensi reversal cepat. 
  • Candlestick pattern sebagai validasi visual titik masuk dan keluar pasar. 

Backtesting strategi kombinasi ini di akun demo sebelum digunakan dalam akun riil dapat membantu memastikan konsistensi dan efektivitas dalam berbagai kondisi pasar. 

Tips Tambahan untuk Penggunaan Indikator Secara Efektif 

Dalam menggunakan indikator teknikal untuk trading harian, ada beberapa hal penting yang sebaiknya diperhatikan: 

Pertama, gunakan timeframe yang sesuai, biasanya antara M15 hingga H1, karena pada rentang ini indikator dapat bekerja optimal dalam memberikan sinyal jangka pendek. Kedua, selalu pastikan untuk menunggu konfirmasi dari lebih dari satu indikator sebelum mengambil keputusan, guna menghindari sinyal palsu. 

Ketiga, hindari melakukan analisis saat pasar mengalami volatilitas tinggi tanpa arah jelas, karena kondisi seperti itu rentan memunculkan noise dalam data indikator. Keempat, disiplin terhadap strategi yang telah dirancang, termasuk penggunaan stop loss dan manajemen risiko. Dan terakhir, ikuti perkembangan berita dan informasi seputar kripto karena berita fundamental sering kali memiliki dampak langsung terhadap pergerakan harga. 

Pilih Indikator Sesuai Pemahaman, Bukan Sekadar Tren 

Memilih indikator yang populer namun tidak sepenuhnya dipahami hanya akan menambah kebingungan saat mengambil keputusan. Oleh karena itu, pilihlah indikator yang paling sesuai dengan gaya dan ritme trading yang kamu miliki, serta pastikan kamu memahami cara kerjanya secara menyeluruh. 

Indikator hanya alat bantu; keberhasilan penggunaannya sangat tergantung pada cara membaca, konsistensi dalam menerapkannya, serta kemampuan menjaga emosi dalam menghadapi dinamika pasar. 

Nah, biar semua indikator jitu tadi nggak cuma jadi teori tapi langsung bisa kamu praktekkan, aplikasi Floq hadir buat bantuin kamu trading harian dengan lebih percaya diri. Mulai dari chart interaktif, indikator teknikal lengkap, sampai fitur alert harga semuanya dirancang biar kamu bisa ambil keputusan cepat tanpa bingung. Cocok banget buat kamu yang baru mulai tapi pengen trading dengan strategi yang solid. 

Yuk, download aplikasi Floq sekarang dan mulai petualangan trading harianmu dengan tools yang simpel, edukatif, dan pastinya siap bantu kamu makin cuan! 

Disclaimer: Seluruh informasi yang disampaikan disusun oleh mitra industri dengan tujuan memberikan edukasi kepada pembaca. Kami menyarankan Anda untuk melakukan riset secara mandiri dan mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan transaksi.

Loading...
Blur 2

Belajar, Investasi, dan Tumbuh Bersama Kami

Jadilah bagian dari FLOQ. Mulai perjalanan investasimu dengan platform terpercaya dari hari pertama.

Google PlayApp Store
Blur 2Blur 2Device